May 01, 2014

Kebetulan atau keajaiban

Kadang gue suka menghayal, enak kali yah punya uang 2 juta. Jiaaah cuma 2 juta..?? apa susahnya..? tunggu dulu.. belom kelar tulisannya, maksud gue 2 juta dolar amrik big grin.
Dalam hayalan gue dengan duit segitu, gue bisa keliling dunia bareng abang ples keluarga gue. Beli rumah disalah satu mansion impian, beli mini cooper buat gue dan Odyssey buat abang. Trus bikin cafe buku buat usaha. Sisa uangnya masukin tabungan, reksa dana dan investasi asuransi. Kayanya enak tuh hidupnya.. tenang ga usah mikirin duit.

Yaaah namanya juga hayalan, sukur-sukur suatu saat nanti terwujud.. amiiin sodara-sodara. Sekarang sih berusaha realistis aja, gak ngoyo harus menghasilkan uang 2 juta dolar biar hidup sejahtera, tapi kalo emang suatu saat dapet, ya alhamdulillah, teuteup ngarep tongue.

Bicara soal keajaiban, tentu semuanya serba kebetulan. Dan kebetulan yang kita alami kalo dipikir-pikir tentunya sebuah keajaiban.

Sebulan yang lalu, dihari minggu yang menyengat tiba-tiba tetangga gue dateng bawain nyokap tabloid Saji. Kata dia ga kepake padahal masih baru, abis istrinya udah dibeliin ga tertarik buat dipraktekin. Emak gue sih seneng-seneng aja dikasih, dia kan hobi banget sama buku resep. Langsunglah dibaca sama simamah, dan begitu selesai ditaro aja diatas meja tamu. Selesai simamah baca, gue yang lagi ngobrol sama abang, langsung ambil dan baca tuh tabloid. Setelah sampai dikolom fengshui, langsung tertawa terbahak-bahaklah gue.. dan ngomong.. yaaah emang deh kalo rejeki gak kemana.

Tenaang bukan menang undian 2 juta dolar kok, tapi cuma ngebahas pertanyaan dari email gue. Jadi gini, bulan desember tahun lalu, gue download tabloid Saji gratisan yang disediain wayang force. Wayang Force adalah sebuah Platform Membaca dan Penerbitan yang dapat digunakan untuk membaca dan mempublikasikan salinan digital buku, majalah, atau media cetak lainnya 
Bahasa gampangnya sih Wayang Force itu aplikasi apple ato android yang digunain buat baca majalah, koran ato buku secara digital, ada yang gratisan dan ada juga yang bayar.

Ditabloid itu selain ada resep, ternyata ada kolom konsultasi, salah satunya kolom fengshui. Dan entah kenapa gue tertarik buat ngirim email kemereka menanyakan tanggal lahir gue ini cocoknya bisnis apa, karna kebetulan kan gue ga berniat selamanya kerja kantoran. Gue pengen bikin usaha sendiri nantinya.

Kelar kirim email, gue sama sekali lupa dan ga ada niatan langganan tabloid ini. Padahal harusnya gue mantengin setiap edisi, karna siapa tahu pertanyaan gue dijawab.

Tapi yang namanya rejeki.. ga pernah disangka dateng darimana. Disinilah keajaiban muncul.. yaaah meski cuma sebuah tulisan doang, bukan hal yang penting yang harus banget didapat. Tiba-tiba ga ada angin ato hujan, tetangga gue ngasih itu tabloid dan kebetulan lagi, gue juga baca. Biasanya gue jarang ngebuka ato baca buku resep ato tabloid punya emak gue.

Dan didalam tabloid inilah pertanyaan serta jawaban dari email gue dimuat. Pertama baca, samasekali ga ngeh kalo itu tulisan gue yang bikin, bener-bener lupa deh. Tertarik baca juga karna tanggal lahirnya samaan ama gue (yaiyalaah itu kan gue.!!) smug dan sadarnya pas baca nama pengirimnya. Laah ini kan gue..!!  ahahaha... kebetulan nama pengirimnya ga pake nama asli, tapi nama kesayangan dari abang dan cuma gue doang yang punya blushing, baru deh sadar kalo itu beneran gue yang kirim peace sign

Hebat kan kebetulan itu, dan ajaib buat gue. Yaah mungkin ini pertanda kalo alam semesta merestui gue untuk buka usaha sendiri nantinya.
Menurut jawaban dari pakar fengshui tersebut, gue yang lahir tanggal 23 juli 1982 cocok buka usaha yang berunsur minuman ato air. Karena elemen gue adalah air. Diemail juga gue sebutin kalo gue lebih tertarik untuk usaha kuliner dibanding yang lain. Dan disarankan untuk membuka kedai minuman sebagai jualan utama, dan makanan kecil sebagai selingan.

Meski gue bukan orang yang percaya banget sama hal beginian, tapi seenggaknya gue ada gambaranlah nanti usaha apa yang bakal gue bikin pas keluar dari kantor ini. Mudah-mudahan bisa sukses dan 2 juta dolar bukan hayalan doang.. ahahaha.. teuteeepp... big grin



Lain lagi dengan peristiwa yang satu ini,

Ini menyangkut keluarga gue. Fyi, selama bertahun-tahun gue sekeluarga hidup dengan seseorang yang menjadi duri didalam daging. Makin tahun dan makin kesini, semakin duri itu menyakiti kami dengan sikap dan kelakuannya yang tidak pernah terpuji. Tapi apa daya kami ga bisa berbuat apa-apa selain pasrah. Makanya gue sama adik-adik gue lebih seneng tinggal mandiri diluar daripada dirumah sendiri. Bukan apa-apa, kami cuma ingin menghindari daging kami tersakiti oleh duri.
Dan entah kenapa orang ini selalu bikin masalah kalo gue sekeluarga lengkap dirumah. Ada aja ulah yang dia buat dan lagi-lagi kami mengalah karna ga mau ribut. Dan memang kami ga bisa berbuat apa-apa karna kami menumpang dirumah yang beliau bangun, tapi tanah tempat rumah itu berdiri adalah tanah warisan yang dikasih nenek buat mamah.

Setiap perlakuan kami yang tidak sesuai dengan hatinya, kami selalu diusir pergi dari rumahnya, hanya mamah yang bergeming karna dia mempertahankan tanah warisan dari keluarga. Sering kali gue dan adik-adik berpikir buat beli rumah ditempat lain untuk kami tinggal bersama-sama, tapi mamah selalu menolak. Dia selalu bilang "kalo mau beli rumah ya belilah, tapi buat kalian berkeluarga, mamah tetep tinggal disini".
Keengganan mamah pergi dari rumah itu tidak lain karna dia sudah terlalu betah ditempat lahirnya dan kalau kita semua pergi, tentu keluarga simamah bakal marah karna tanah warisannya dikuasai orang lain.

Bertahun-tahun kami hidup dengan perasaan tidak tenang dan nyaman, karna orang ini seperti dementor, yang selalu menghisap kebahagiaan orang. Beruntunglah kondisi seperti ini ga membuat gue dan adik-adik gue hancur berantakan. Kuliah kami jalan terus, prestasi kami tidak memalukan dan kami bukan anak berandalan yang suka mabok-mabokan, pengguna narkoba dan sex bebas. Setidaknya itu yang gue alami dan gue lihat dari adik-adik gue.. semoga selalu seperti ini terus ya Tuhan... praying amiiiinnnn..

Kadang kamipun berhayal.. kapan kami bisa bebas tinggal dirumah ini tanpa harus kami yang mengusirnya, dulu ada kepikiran untuk membayar rumah ini, seharga pengeluaran orang itu waktu membangun. Tapi entah mengapa hal ini ga pernah tercapai, bukan soal uangnya, tapi bagaimana cara penyampaiannya agar dia tidak tersinggung.
Meski kami satu rumah, hanya dia saja yang tidak pernah kami ajak bicara, bukan kami sombong atau mengucilkan dia, tapi percayalah satu kalimat yang keluar dari mulutnya adalah duri yang menancap tajam kedalam daging kami bahkan seringkali melukai hati kami.

Akhirnya kemarin tepat di hari minggu palma, keajaiban terjadi. Pagi-pagi ketika hendak kegereja, orang ini berbuat ulah lagi. Gelaspun dibanting kearah tembok luar, dan kali ini adik gue yang bontot lepas kendali, terjadilah perang mulut antar mereka berdua.

Meski habis adu mulut, tapi kami tetap bisa berdiskusi siangnya dan menjelang sore terwujudlah harapan kami, dia sendiri yang mengalah untuk keluar dari rumah membawa semua barangnya (pakaian dan motor) dan ga akan kembali lagi kesini, disertai dengan materai bertandatangan tentunya sebagai bukti dikemudian hari.

Ajaib.. tiba-tiba duri yang bersemayam lama didaging, hilang tak bersisa. Memang ada omongan kalo dia mau merobohkan rumah tempat tinggal kami ini, dan mengambil semua perabotan yang dia beli. Dan dengan kompaknya kami berucap, silahkan..!! ambil kepunyaanmu dan bongkar rumah ini sekarang juga, kamipun bisa membangunnya kembali karna kami punya penghasilan dan pekerjaan. Aaah sombong benar rasanya saat itu, tapi apa boleh buat, rasanya inilah kesempatan kami dan ga akan terjadi kedua kalinya, maka apapun caranya, apapun yang dia minta (asalkan masih masuk akal) akan kami penuhi, asal pergi dari tanah kami (soalnya rumahnya dia yang bangun.. batting eyelashes).

Sampai saat ini orang tersebut belum ada kabarnya, entahlah dia jadi atau tidak menghancurkan rumah ini. Yang jelas memang kamilah yang lebih berhak untuk tinggal disini, karna kami pewaris langsung keluarga ini, dan bila dihitung-hitung, sebenernya kami sudah rugi karna rumah yang tidak seberapa besar ini, harus disamakan dengan biaya gratis untuk makan-minum, listrik, sabun dan bahkan bajunya masih kami cucikan. Dan yang paling mahal tentunya adalah biaya menanggung penderitaan kami selama bertahun-tahun untuk tetap hidup bersama orang yang selalu menghisap kebahagiaan kami.

Meski ga tau kabar selanjutnya, tapi banyak saudara yang datang kerumah memastikan kebenarannya sehabis peristiwa ini. Ternyata orang ini sudah bercerita keorang banyak, kalau mamahlah yang mengusirnya dan memang surat bermaterai yang dia buat menyatakan demikian. Berhubung kami ingin segera dia angkat kaki dan ga ada dirumah ini, maka kami semua langsung menyetujuinya, toh isinya hanya berperihal simamah yang ga mau lagi ada dia ditanah warisan ini dan dia ga boleh menampakkan batang hidungnya lagi. Mamahpun menyetujuinya, biarlah nama dia menjadi buruk asalkan kami bisa hidup tentram.

Seperti dugaan kami, semua orang yang mendengar kabar ini langsung mengucap syukur kepada Tuhan. Apapun alasannya, biarlah yang terpenting duri sudah lenyap dari daging kami. Meski nama mamah menjadi jelek dimata orang, tapi saudara dan orang terdekat tahu siapa yang benar.

Keajaiban bukan...? dan semuanya terjadi secara kebetulan..

No comments: