December 05, 2014

Supernova #1 Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh

Tanggal 11 nanti film Supernova seri pertama bakalan tayang. Berhubung gue baru selesai baca bukunya.. ahahaha... telat banget yaaa... jadi bukunya dulu aja kali yang gue review.

Sebenernya udah lama beli buku ini. Tapi sayang, dari awal beli selalu ga pernah tuntas bacanya. Padahal bukunya gak tebel-tebel amat. Tapi dengan tekad yang kuat karna keburu filmnya dirilis, akhirnya gue berhasil baca tuntas buku ini. Malah saking serunya, ga bisa berenti sampe buku ke 5, gelombang.

Buat informasi aja, buku ini adalah serial Supernova yang pertama. Selanjutnya nanti ada Akar, Petir, Partikel, Gelombang dan yang terakhir Intelegensi Embun Pagi (kayanya sih yang terakhir).



Alkisah pada suatu malam diluar negri sana, berkumpulah beberapa mahasiswa asal Indonesia dari universitas yang berbeda (universitas luar negri juga tentunya). Sebagaimana cowok-cowok lagi ngumpul, kalo gak main ps, ato gitaran pasti lagi mabok-mabokan. Tersebutlah Ruben dan Dimas adalah salah dua dari kumpulan itu.
Dihari itu Ruben dan Dimas berjanji bahwa 10 tahun yang akan datang, mereka berdua harus membuat sebuah karya yang spektakuler, dan ternyata karya tersebut adalah sebuah cerita fiksi.

Dalam menulis kisah ini mereka berdua gak mau cerita yang biasa-biasa saja, maka yang dipilih adalah kisah cinta terlarang, seorang Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh. Sejalan dengan itu, dalam dunia nyata ada pula kisah percintaan yang sama dengan kisah yang Ruben dan Dimas buat.

Ferre dan Rana adalah kisah nyata 2 manusia yang terjebak dalam permainan cinta terlarang. Ferre sosok lelaki sempurna yang bisa dipastikan tidak sulit untuk mendapatkan wanita dan Rana adalah seorang istri yang orang-orang bilang adalah wanita beruntung karena mendapatkan suami yang baik, mapan dan tampan.
Namun siapa sangka Rana tidak bahagia dengan pernikahannya dan Ferre terlalu sibuk dengan pekerjaannya sehingga belum ada wanita disekitar hidupnya.

Mereka bertemu saat Rana yang berprofesi sebagai wartawan mewawancarai Ferre untuk sebuah majalah. Sejak pertemuan itulah cinta terlarang ini timbul dan bertumbuh makin kokoh setiap harinya. Semakin lama semakin sulit mereka menemukan ujung cinta mereka. Keinginan Ferre yang ingin serius diulur waktu oleh Rana yang belum mau suami dan keluarga besarnya tau.

--------------- 0 0 -------------------

Buat gue membaca buku ini membutuhkan kosentrasi penuh diawal-awal bagian cerita. Karena banyaknya istilah-istilah ilmiah dan yang gak gue mengerti, jadi membuyarkan fokus akan ceritanya itu sendiri. Karna selalu tertarik dengan catatan kaki (yang bahkan hampir setengah halaman) jadi lama-lama ilang rasa greget ceritanya.
Akhirnya gue abaikan catatan-catatan itu dan gue berhasil juga menuntaskan buku ini.

Banyak yang bilang buku ini berat untuk dicerna. Sebenernya gak juga, mungkin yang lain itu cara bacanya kayak gue kemaren, keasikan baca foot note, jadi gak konsen sama isi bukunya. Coba deh kalo diabaikan, ternyata isinya gampang dicerna.

Trus juga ada yang bilang kebingungan sama isi ceritanya. Yaah mungkin karna ada 2 kisah, yang satu karangan fiksi Ruben dan Dimas, yang satu lagi kisah nyata, tapi ceritanya mirip-mirip.

Secara keseluruhan buku ini bagus banget dan gue jadi tertarik sama serial Supernova yang lainnya. Oh ya menurut gue buku ini sedemikian sulit karna ini adalah awal cerita dari serial Supernova, jadinya memang masih sukar dimengerti, tapi kalo udah baca buku Supernova yang lain.. waaah bakalan tambah seru deh.. udah hampir keliatan inti sari dari serial ini.

Sekarang tinggal tunggu filmnya beredar.. semoga aja ga jauh-jauh amat dari isi bukunya..

No comments: